Tuesday, December 31, 2019
3 Pertanyaan Pra-Resolusi
Tuesday, December 24, 2019
*Mencari Makna Natal yang Otentik
Wednesday, November 20, 2013
Natal Yang Bukan Natal
Hak Istimewa
sebenarnya kita harus bersyukur pemerintah Indonesia telah berbaik hati mengakui 25 Desember sebagai hari raya nasional. Padahal masih banyak negara tidak mengakuinya. Adalah bijak kita dapat menghargainya dengan menggunakannya dengan baik. Bukan mustahil jika lambat laun kita mengabaikan ini, masing sibuk dengan tanggal nya masing-masing (yang penting merayakan Natal) pemerintah akan meniadakan hari natal sebagai hari libur nasional. Dan yang rugi adalah kita sendiri.
Semangat
tahun ini komisi anak gereja saya menyelengarakan natal tanggal 7 Desember. Semangat dan suasana natal saya rasa masih sangat tipis pada saat itu. saya kawatir anak-anak hanya akan ingat mengenai liburan, hadiah mengenai natal, daripada esensi natal itu sendiri. atau jangan-jangan lama-kelamaan anak-anak malah bisa tidak tahu jika natal itu 25 Desember.
Kesatuan
kita mungkin tidak tahu kapan pastinya Kristus lahir di bumi, namun jika sebagiaan besar kita merayakannnya pada 25 Desember, mengapa kita sendiri ingin ekslusif dan menetapkan tanggal lain sendiri? bukan kah sesuatu yang indah jika umat Kristen-Katolik merayakan hari kelahiran Kristus bersama-sama? bergembira, merayakannya bersama seluruh umat Kristen sedunia. Menunjukan bahwa kita semua dapat bersatu, yang adalah doaNya sendiri di injil Yohanes.
Semoga kita dapat merenungkan ini sejenak.
Monday, December 31, 2012
Gagal Menjadi Terang
Kita sering mencibir dan menyesalkan ulah para koruptor, seakan-akan mereka yang paling bersalah dan kita yang paling benar. Namun yang sebenarnya terjadi di bangsa ini adalah karena gagalnya kita orang Kristen menjadi terang.
Jumlah orang percaya (Kristen-Katolik) di Indonesia itu tidak sedikit -sedikit, sekitar 18-20%. Suatu jumlah yang cukup besar, yang dapat menjadi kekuatan untuk perubahan. Tapi alih-alih menjadi teladan perubahan, banyak orang kristen malah menjadi serupa dengan sekitarnya. Jika banyak yang korup, kita ikut-ikutan korup, kita tidak menjadi pembeda, cuma 11-12. Padahal tidak sedikit kepala daerah, penegak hukum, aparat pemerintahan strategis, jika saja mereka bertindak benar maka itu lambat laun akan diketahui orang banyak dan menjadi teladan dalam berkerja dengan bersih.
Jika saja para pejabat Kristen, polisi, jaksa dan hakim Kristen mau bertindak benar dan jujur. Pengusaha Kristen mau berbisnis dengan jujur tanpa kongkalingkong di negri ini. Dan setiap kita mau berusaha, bekerja dengan jujur maka perubahan pasti terjadi. Di mulai dari kita. Maka transformasi akan terjadi di bangsa ini. Tetapi Terang harus menyala terlebih dahulu, dan garam harus mengasinkan terlebih dahulu.
Jika kita tinggal di dunia yang korup, namun kita bertindak bersih. Maka banyak yang berfikir susah dapet proyek, mau makan dari mana? Saya hanya bisa katakan, Tuhan akan memelihara setiap orang benar. Anak cucu orang benar tidak akan kelaparan, itu janjiNya kepada kita.
Mari rubah Indonesia dengan merubah diri sendiri.
Monday, November 19, 2012
Invisible Hands
Sama seperti itu, orang atheis berfikir bahwa tidak ada Tuhan. mereka melihat dunia dan ciptaan lainnya adalah suatu kebetulan. Suatu situasi ideal yang terbentuk dengan sendirinya, pada saat yang tepat menjadikan dunia ini dan segala isinya. Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah ada Tangan yang Tak terlihat membentuk mendesain dan menciptakan dunia ini.
adalah terlalu naif dan polos bahwa dunia dengan segala keharmonisannya tercipta dengan sendirinya. manusia bahkan tidak bisa menciptakan mahluk hidup. Yang kita bisa buat adalah kloning, yang dalam bahasa lain jiplakan, bukan sesuatu yang benar-benar baru. Ya kita bisa menciptakan beberapa spesies baru dari hasil kawin silang, namun itu tetap saja berasal dari yang sudah ada sebelumnya, tidak ada sesuatu yang baru yang kita ciptakan. Dengan kesadaran ini marilah kita lebih menghargai dan menghormati Tuhan si empunya tangan yang tidak kelihatan itu.
Yesaya 41:20 supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya
Monday, November 5, 2012
Live in Peace
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu! 2 Korintus 13:11
Setiap kita pasti ingin hidup dalam damai sejahtera dan ketenangan. Namun terkadang sepertinya sulit untuk hidup dalam damai sejahtera, di tengah semua perbedaan dan konflik. Ada beberapa cara agar kita bisa hidup dengan penuh damai sejahtera, yaitu :
1. mengetahui bahwa semua dosa dan pelanggaran kita telah ditebus oleh darah Yesus. Kita ciptaan baru, Sehingga kita hidup dengan bebas, tanpa perbudakan dosa, Iblis dan siapapun tidak dapat mendakwa kita lagi. sehingga kita hidup day by day, guilty free.
2. kita harus mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain. Penghakiman itu milik Tuhan bukan kita, dan percayalah Tuhan itu adil. Yang perlu kita lakukan adalah, mengampuni, melupakan, melepaskan, just let it go, kita menjalani hidup seharai hari, vengeance free
3. Kita juga harus mengetahui bahwa Tuhanlah yang memegang kendali masa depan kita. Tuhan akan mencukupi seluruh kebutuhan dan keperluan kita. Tuhanlah sumber pengharapan kita dan Dia tidak pernah mengecewakan, jadi mengapa kawatir? untuk bisa menikmati damai sejahtera kita harus menjalani hari, day by day worry free.
Dengan mengusahakan damai sejahtera, maka kita akan menikmati penyertaan Tuhan seperti ayat di atas. dan penyertaan Tuhan itu artinya keberhasilan, sukses, seperti Tuhan menyertai Yusuf, Yoshua dan tokoh di Alkitab lainnya.
BraveHeart
Keberanian sejati bukan berasal dari badan yang kekar, kekayaan yang besar, kekuasaan, dan kepandaian namun berasal dari Tuhan. Bahwa Tuhanlah yang memegang kendali, dan Tuhanlah yang akan memberikan kemenangan bagi kita. Dalam Alkitab Tuhan jarang sekali memakai orang yang hebat, namun yang kecil, yang lemah, tidak dianggap, itu yang malah dipakai oleh Tuhan. 2 Raja-Raja 5 mengisahkan seorang gadis budak di rumah panglima Naaman. Budak ini tidak dituliskan namanya, karena tidak penting, dan dia juga adalah seorang budak. Namun apa yang dia sampaikan menggerakan 2 orang raja dan seorang panglima dan seorang nabi untuk melakukan sesuatu. Dibutuhkan keberanian ekstra untuk berbicara mengenai Tuhan dan kuasanya di negara kafir apalagi anda adalah budak dan perempuan.
Myanmar bukanlah negara Kristen, tercatat hanya 4% penduduknya yang Kristen, namun beberapa waktu lalu diadakan KKR yang melibatkan 12 negara, dan di hadiri lebih dari 10 ribu orang Myanmar, acara ini juga di hadiri biksu dengan ciri khas kepala plontosnya. sebelum acar di mulai ada seorang ibu berpakaian sederhana datang ke panitia mencoba bertemu orang bernama Viktor. karena melibatkan banyak panitia dari berbagai negara dan kendala bahasa, tidak ada yang tahu Viktor itu siapa. Namun itu tersebut tidak menyerah, dia terus menunggu, karena malam sebelumnya Tuhan berbicara padanya agar memberikan sebuah salib kepada Victor seorang bule. Saat bus rombongan dari Belanda tiba, dan orang -orangnya mulai turun, ibu itu bergegas lari dan memanggil nama Viktor, dan menuju ke seseorang yang Tuhan sudah beritahu ibu ini sebelumnya, ternyata benar orang itu bernama Viktor, ibu itu kemudian memberikan salibnya, Viktorpun menangis dan memeluk ibu itu. ternyata ada cerita dibalik itu, Viktor yang sebelumnya menyangkal Yesus, mengatakan, jika Tuhan itu ada, biarlah Dia berbicara melalui seseorang yang saya tidak kenal.
Di Dunia yang sedang krisis. Pantai Utara Amerika terkena badai Sandy, meluluhlantakan banyak kota termasuk New York. di Jepang listrik semakin mahal karena pasokan berkurang efek dari Fukushima. Banyak orang menjadi lemah hati. Namun di tengah semua itu, dunia butuh orang orang yang berhati berani, untuk membawa pesan Tuhan, menjadi alatNya di dunia ini.
Dibutuhkan respect pada Tuhan di atas sgalanya, di atas manusia, untuk kita tidak takut menyampaikan kebenaran. dan juga di butuhkan kasih dan respek pada sesama agar kita dapat menyampaikan itu dengan lembut dan sabar. Tuhan memanggil kita untuk berdoa dan membawa kebenaranNya bagi sekeliling kita. Marilah kita menghormati Dia dengan melakukan itu, diatas segala ketakutan kita dan intimasi manusia dan berdoalah minta hati yang berani dari Tuhan untuk melakukan itu. Tuhan berserta kita.
-
Di sampaikan oleh Ps. Andreas Nawawi at MDC Church, MDC Hall, Wisma 76. lt 26 Jakarta. Minggu 4 November 2012