pada tahun 1950 Quaker oatmeal melakukan suatu promosi tersukses dalam sejarah. Quaker membeli 19 hektar tanah di Yukon lalu melakukan promosi yaitu membagikan sertifikat 1 cm2 di kotak Quaker. Quaker tercatat mampu menjual 21 juta kotak produknya karena promosi ini. anak2 mulai membeli quaker dan demam investasi. masalah lalu timbul saat hendak menjualnya karena banyaknya pemilik tanah ini, yang jumlahnya mencapai ribuan orang.
nah,
kita bisa lihat terlalu banyak kepemilikan itu bisa mendatangkan masalah. karena banyak kepentingan di sana. masalah ini yang terjadi pada bangsa kita. regulasinya ke bablasan. smua orang boleh buka usaha apa saja, dimana saja. kompetisi terjadi dimana saja dan berlangsung ketat. pada sisi yang lain, Monopoli memang bukanlah suatu yang bagus. tapi banyaknya persaingan juga dapat membawa dampak buruk bagi dunia usaha.
di bidang perbankan, tahun 80-90an muncul banyak bank dengan modal dan SDM seadanya,sehingga saat krismon trejadi banyak bank gulung tikar dan meninggalkan hutang pada negara dan nasabah.
di bidang telekomuniasi saat ini kita liat kita lihat, ada banyak provider, sehingga mereka berlomba2 melakukan promo tarif murah berdarah darah yang irasional spt rp. 0,1/menit atau/detik. atau nelpon sekian rupiah sepuasnya. akibatkan pelanggan dirugikan karena kemampuan BTS tidak sepadan, telepon sering putus, dan susah nyambungnya.
mungkin kita harus belajar dari singapore dan Malaysia, yang meregulasi usaha secara proposional, mereka hanya punya 1-3 provider telepon. dan cuma punya 2 sampai 3 maskapai penerbangan, sementara di Indonesia lebih dari 10. tidak heran terjadi perang tarif yang akhirnya dapat mengabaikan keselamatan seperti pada kasus Adam Air.
pemerintah harus meregulasi usaha secara proposional. Monopoli tidak bagus, tapi pada sisi ekstrim lainnya, terlalu banyak kepemilikan juga tidak baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment