Google

Sunday, December 28, 2008

Gereja untuk Indonesia

Friends,
MDC jkt tahun lalu mengirim Tommy (Youth)ke Ausi, pak Tony (penatua)
juga baru aja pulang konfrensi dari Hawai, dan besok
Leny dari starkids akan belajar ke NZ. saya bukannya
anti dalam hal ini.
TAPI
sudah saat gereja, MDC khususnya, memikirkan bentuk
gereja yang pas untuk negri tercinta Indonesia. karena
dengan belajar ke luar negri, akan justru semakin
menguatkan Kristen=barat. dan ini akan mengesahkan
"Beban sejarah" (pinjam istilah Bambang Noorsena).
dimana Barat dan dunia ketiga (misal Indonesia)
menjadi pihak penjajah dan terjajah.

saya baru saja membaca novel (kisahn nyata) SILENCE
dari Shusaku Endo, dan yang saya dapatkan ialah
mengapa Kekristenan sulit berkembang di Jepang, karena
modelnya/bajunya tidak pas dengan kultur jepang.
Gejera di jepang sempat besar (150 ribu orang pada
tahun 1579, namun begitu
penganiayaan di mulai, dan kemudian menjadi hebat pada
pemerintahan Tokugawa ke 3, Iemitsu, jejaknya hilang
tanpa bekas.

dear Friends,
sudah saatnya, kita mulai, mencari bentuk yang cocok
bagi gereja di Indonesia, sudah saatnya kita berdoa
dan mencari hal itu, menjadi gereja yang ber"batik",
dan dapat di terima oleh masyarakat luas di tanah air.
tidak perlu lagi belajar ke barat. apa yang berhasil
dan sukses di sana belum tentu berhasil di Indonesia,
karena tanahnya berbeda. saatnya kita mencari bentuk
gereja yg sesuai, yang tanpa beban sejarah barat,
tanpa konflik dengan ARab(baca Islam) dan lainnya.

God bless

No comments: