tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40 :31
Kami berdoa, bernyanyi menyembah di kamar papi kami di RS di GuangZhou, meminta kesembuhan setiap hari, sampai-sampai tetangga kamar sebelah mendengar, dan minta ikut untuk berdoa, menyembah Tuhan, di situ mukzizat Tuhan terjadi, ada seorang pasien yang di diagnosa dokter di RS hidupnya tingga beberapa hari lagi (diagnose dokter di sini biasanya akurat banget) namun seminggu kemudian dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke Surabaya. Dan kemudian persekutuan doa malam itu semakin besar sehingga di pindah ke aula di RS, kami (bersama Yerri) bergantian main music-kotbah setiap malam, melayani pasien-pasien di RS itu, kami juga menjalankan ibadah di taman RS, sehingga bagi yang ga bisa bangun dari kasurnya bisa ikut menyembah Tuhan melalui jendela. Saat itu seharusnya kami-lah yang di layani. Papa kami sedang sakit parah, tapi Tuhan minta kami melayani orang lain. Di situ saya mulai sadar, kekuatan dari Tuhan muncul ketika kita melayani, memberi dan mengasihi orang lain.
Tidak sampai disana, kami juga mulai melayani ke kampus-kampus (walau main petak-umpet dengan kepolisian), mengadakan KKR bagi para TKI di sana. Dan kami menyaksikan pekerjaan Tuhan yang luar biasa.
Laut mati adalah laut dengan kadar garam yang tinggi sekali, sehingga tidak ada kehidupan di sana. Knapa bisa demikian? Karena laut itu buntu, ia menerima air , tapi tidak menyuplainya lagi. Menerima tapi tidak memberikan.
Saat kita makan mangga, kalau kita makan beserta bijinya, dapat dipastikan kita akan keselek. Kita boleh makan buahnya, bijinya kita harus tanam agar bisa tumbuh mangga-mangga lain agar banyak orang bisa menikmati buahnya. Sama seperti say kita bernafas, anda boleh coba, anda tarik nafas, tapi tidak membuangnya lagi, apa yang anda rasakan.
Kita harus memberi untuk kita mendapatkan kekuatan ilahi. Sudahkah anda memberi, mengasihi, melayani? Termasuk pada para pimpinan rohani kita? Mereka juga perlu di layani loh, di cukupi kebutuhan hidupnya. Asalh kata honor (menghormati), adalah honorium. So, menghormati juga memerlukan tindakan nyata.
So next time kita perlu kekuatan yang dari Tuhan, untuk menghadapi masalah dan beban hidup kita harus berdoa dan juga mulai melayani, memberi dan mengasihi orang lain.
---
Sermon Benny Pattinasarany di VIP Service, Wisma &^ SLipi, 17 April 2011
No comments:
Post a Comment