Google

Monday, December 31, 2012

Gagal Menjadi Terang

Parahnya angka Korupsi di negara ini membuat kita geleng-geleng kepala dan prihatin. Korupsi telah memasuki seluruh persendian bangsa. Dari level yang paling tinggi, hingga ke daerah, hingga ke level pemerintahan yang terkecil. Mencengkeram semua aspek sampai ke kementrian kesehatan hingga agama.

Kita sering mencibir dan menyesalkan ulah para koruptor, seakan-akan mereka yang paling bersalah dan kita yang paling benar. Namun yang sebenarnya terjadi di bangsa ini adalah karena gagalnya kita orang Kristen menjadi terang.

Jumlah orang percaya (Kristen-Katolik) di Indonesia itu tidak sedikit -sedikit, sekitar 18-20%. Suatu jumlah yang cukup besar, yang dapat menjadi kekuatan untuk perubahan. Tapi alih-alih menjadi teladan perubahan, banyak orang kristen malah menjadi serupa dengan sekitarnya. Jika banyak yang korup, kita ikut-ikutan korup, kita tidak menjadi pembeda, cuma 11-12. Padahal tidak sedikit kepala daerah, penegak hukum, aparat pemerintahan strategis, jika saja mereka bertindak benar maka itu lambat laun akan diketahui orang banyak dan menjadi teladan dalam berkerja dengan bersih.

Jika saja para pejabat Kristen, polisi, jaksa dan hakim Kristen mau bertindak benar dan jujur. Pengusaha Kristen mau berbisnis dengan jujur tanpa kongkalingkong di negri ini. Dan setiap kita mau berusaha, bekerja dengan jujur maka perubahan pasti terjadi. Di mulai dari kita. Maka transformasi akan terjadi di bangsa ini. Tetapi Terang harus menyala terlebih dahulu, dan garam harus mengasinkan terlebih dahulu.

Jika kita tinggal di dunia yang korup, namun kita bertindak bersih. Maka banyak yang berfikir susah dapet proyek, mau makan dari mana? Saya hanya bisa katakan, Tuhan akan memelihara setiap orang benar. Anak cucu orang benar tidak akan kelaparan, itu janjiNya kepada kita.

Mari rubah Indonesia dengan merubah diri sendiri.